Saatnya Jadi Wisatawan 'Hijau'
SUDAH mencoba berbagai macam perjalanan wisata? Jika ingin satu hal baru yang menantang, Anda layak mencoba wisata hijau. Seperti apa dan dimana saja wisatawan bisa mengenal ekowisata?
Liburan panjang minggu lalu, Harry Wirawan, warga Kota Bambu, Jakarta Barat, berlibur ke Bandung, Puncak, Jawa Barat. Selama tiga hari di sana, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengacara ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbelanja, makan-makan, dan jalan-jalan.
"Setelah itu pulang dan balik ke Jakarta. Agak monoton juga sih, tetapi kalau ke tempat-tempat lain juga begitu-begitu saja," katanya. Apa yang dirasakan Harry ternyata dirasakan juga oleh banyak wisatawan lainnya. Aktivitas liburan yang hanya itu-itu saja kadang terlalu membosankan.
Makanya, saat ini banyak wisatawan tengah mencoba wisata gaya baru yang saat ini tengah jadi tren yakni ekowisata (ecotourism). Inilah gaya wisata hijau yang menekankan kepedulian terhadap ancaman kerusakan lingkungan, termasuk pemanasan global. Ekowisata sendiri berawal dari ide para ahli konservasi lingkungan bahwa kegiatan turisme bisa menjadi alat untuk melestarikan lingkungan.
Disadari atau tidak, wisata konvensional membuahkan efek samping yang mengganggu alam. Entah dari sampah yang kita tinggalkan atau limbah yang dihasilkan dari hotel tempat kita menginap. Sementara dalam ekowisata, wisatawan datang ke suatu tempat yang menerapkan pelestarian lingkungan.
Konsep ekowisata ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara lingkungan alam. Indonesia memang gudangnya ekowisata. Tidak percaya, hampir seluruh wilayah di Nusantara memiliki ekowisata unggulan.
Misalnya ekowisata Candirejo di Jawa Tengah, Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera, Jatiluwih di Bali, Ujung Kulon, Wakatobi, Taman Wisata Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat, hingga Taman Mekarsari di Puncak, Jawa Barat. Adapun di Bali ada ekowisata yang tengah happening yakni Desa Adat Kiadan Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Masyarakat Pelaga menawarkan tradisi mereka sendiri sebagai daya tarik dari aktivitas wisata yang biasa disebut village tours (wisata pedesaan). Namun, yang paling menarik di Kiadan Pelaga adalah kopi look (baca lok, red). "Waktu itu teman saya yang ngasih saran. Katanya kalau mau wisata yang ada kopi-kopinya ada di Kiadan," sebut Harry.
Kopi look sendiri dibuat dengan cara merebus bubuk kopi dengan air dalam sebuah periuk dari tanah liat, di atas tungku yang juga terbuat dari tanah liat. Untuk memperkuat aroma kopi, kayu bakar yang digunakan tak boleh sembarangan. Harus dari kayu tanaman kopi.
Tak jelas kenapa masyarakat menyebutnya kopi look. Ada yang bilang look merupakan sebutan khas turun-temurun warga Kiadan untuk kopi yang diolah secara tradisional dan direbus langsung dari tungku tanah liat. Kekhasan tradisi itu pula yang ditunjukkan masyarakat adat Kiadan kepada setiap wisatawan yang datang ke desa mereka. Periuk tanah yang sudah menghitam, disajikan seadanya.
Kopi pun dituang dengan sendok besar dari batok kelapa yang terlihat agak usang.Sangat natural. Menyeruput kopi look di tengah hawa dingin Pelaga, memberi kehangatan yang nikmat. Nikmat karena rasa kopi lookyang kental, hitam pekat, dan beraroma kuat. Apalagi ditemani dengan sepiring kecil kue lukis injin, kue khas Kiadan dari kukusan ketan hitam yang dilengkapi taburan kelapa parut dan siraman gula aren.
Setelah puas minum kopi, Harry diajak ke sebuah kebun kopi, tak jauh dari Kubu Kopi Kiadan. Hamparan tanaman kopi yang buahnya mulai memerah, tampak cantik di antara rimbun pohon dadap dan pohon mindi. Sambil berjalan menyusuri jalan sempit di antara tanaman kopi, tour guide akan membagi pengetahuannya tentang menanam dan memanen kopi.
Bagian paling menyenangkan dari perjalanan kopi ini adalah memetik biji-biji kopi. Puas memetik sendiri biji kopi Pelaga, kami diajak menengok proses pengolahan biji kopi secara tradisional. Bikin penasaran kan? Begitulah sedikit gambaran betapa uniknya ekowisata yang ada di Indonesia. Nah, jika Anda memang ingin satu hal yang baru, ekowisata sudah sepantasnya Anda coba
sumber : www.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar